Rabu, 09 November 2016

KRITIK ARSITEKTUR : BANGUNAN MEGAH PADA DAERAH PESISIR

  • KRITIK PENAFSIRAN      : Banyak pendapatnya dan lebih fleksibel. Proses menafsirkan secara subjektif dalam                                                           menanggapi sebuah karya menghasilkan sebuah kritikan yang cenderung memberikan                                                           pandangan baru.

§  Kritik Advokasi          : Mencari plusnya/positifnya, Pembelaan tanggapan negatif dalam sebuah karya, tersaji                                       dalam sebuah kritikan yang menunjukan hal positif dari karya tersebut,
§  Kritik Evokatif           : Menggugah apa yang dirasakan, Mengangkat kelebihan/sisi baik suatu karya bertujuan                                       untuk menggugah daya tarik terhadap karya tersebut dengan sebuah pendapat secara                                            emosional.
§  Kritik Impresionistik : Kesan yang didapat, untuk memperbaiki apa yang telah dibuat. Memberikan suatu kesan                                    terhadap sebuah karya sehingga dapat mempengaruhi untuk membuat sebuah karya                                              yang lebih baik lagi.
  • KRITIK DESKRIPTIF      : Hanya menggambarkan yang ada, yang dilihat yang dideskripsikan. Pendeskipsian                                                              sebuah karya dalam proses merespon apa yang dilihat yang dipengaruhi                                                                                  dengan apa yang diketahu dan diyakini.

§  Kritik Penjelasann    : Memberikan gambaran terhadap sebuah karya dalam bentuk grafis, verbal dan                                                     prosedural. Mengungkapkan apa yang ada dan apa yang terjadi sebenarnya.
§  Kritik Biografis         : Mengutamakan/mementingkan gambaran perjalanan hidup dan minat creator yang                                              mempengaruhi karyanya. 
§  Kritik Kontekstual    : Membahas mengenai konteks pengaruh sosial, politik, ekonomi dan budaya terhadap                                           sebuah karya arsitektur sehingga dapat terpengaruhi langgam/gaya bangunan.

KRITIK ARSITEKTUR : HOTEL PENCAKAR LANGIT PADA KAWASAN TEPI PANTAI
Opera sydney. sumber: http://3.bp.blogspot.com/
        PROFIL
view opera sydney. sumber: http://2.bp.blogspot.com/
   
Gedung Opera Sydney di Sydney, New South Wales adalah salah satu bangunan abad ke-20 yang paling unik dan terkenal. Gedung ini terletak di Bennelong Point di Sydney Harbour dekat Sydney Harbour Bridge dan pemandangan kedua bangunan ini menjadi ikon tersendiri bagi Australia. Bagi jutaan turis yang datang, gedung ini memiliki daya tarik dalam bentuknya yang seperti cangkang.


BENTUK
maket opera sydney. sumber: http://4.bp.blogspot.com/
Desain gedung opera ini berbentuk mirip cangkang yang dilapisi dengan keramik putih Swedia, membuat pantulan sinar matahari dari fajar hingga senja menghasilkan nuansa artistik. Perusahaan engineering Ove Arup dan Partners digandeng untuk mewujudkan desain di atas kertas menjadi sebuah konstruksi real. 


FUNGSI DAN TEMPAT
opera sydney malam. sumber: http://1.bp.blogspot.com/
    Selain sebagai objek pariwisata, gedung ini juga menjadi tempat berbagai pertunjukkan teater, balet, dan berbagai seni lainnya. Gedung ini dikelola oleh Opera House Trust dan menjadi markas bagi Opera Australia, Sydney Theatre Company, dan Sydney Symphony Orchestra.Desainnya didapat dari sebuah kompetisi yang dimenangkan oleh Jørn Utzon dari Denmark pada tahun 1955. Utzon sendiri datang ke Sydney untuk supervisi pada 1957.Gedung ini juga masuk kedalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2007.
      The Sydney Opera House terus melakukan fungsinya sebagai kelas dunia pertunjukan seni pusat. Rencana Konservasi menentukan kebutuhan untuk menyeimbangkan peran bangunan sebagai monumen arsitektur dan sebagai negara pusat seni pertunjukan, dengan demikian mempertahankan keasliannya penggunaan dan fungsi. Perhatian diberikan untuk mempertahankan keaslian bangunan memuncak dengan Rencana Konservasi dan Prinsip Desain Utzon.

KESAN DAN PENAFSIRAN BANGUNAN
tampak opera sydney. sumber:http://1.bp.blogspot.com/
     Mengunjungi opera house di Australia yang merupakan tempat wisata andalan Sydney ini memberikan kesan takjub yang mendalam.. betapa tidak, tempat bersejarah yang menjadi icon Negara tersebut dibangun pada tahun 1988 dengan gaya arsitektur yang berkelas tinggi, oleh Jorn Utzon yang memenangkan lomba desain saat itu. Dan peresmian opera house terjadi pada tanggal 20 oktober 1973. Sunggu waktu pembangunan yang cukup lama untuk maha karya terbaik dan memiliki kesan yang mendalam di hati pengunjung yang dating ke Sydney.
     Gedung opera ini menampung berbagai ruangan seperti Concert Hall, Teater Opera, Teater Drama, Playhouse, Studio, ruang Utzon, dan Forecour. Gedung ini juga memiliki sebuah studio rekaman, restoran dan bar, serta dua gerai ritel. Sydney Opera House juga sering menjadi tuan rumah bagi konferensi dan upacara penting.
        Pada tanggal 20 Oktober 1973, Ratu Elizabeth II meresmikan Sydney Opera House.
      Di tahun 2003, Sydney Opera House dimasukkan dalam Daftar Warisan Negara Bagian New South Wales berdasarkan Undang-Undang Heritage tahun 1977.
     Sedangkan tahun 2005, gedung opera ini masuk dalam Daftar Warisan Nasional di bawah Undang-undang Perlindungan Lingkungan dan Konservasi Keanekaragaman Hayati. UNESCO juga memasukkan Sydney Opera House sebagai Situs Warisan Dunia pada tanggal 28 Juni 2007.

kritikan:
            Sebuah bangunan dengan gaya arsitektur berkeslas tinggi yang berada di pesisir pulau dan hanya satu-satunya yang berdiri megah di kawasan tersebut maka menarik untuk di telaah lebih lanjut bagaimana bentuknya, fungsinya dan kesan dalam merespon potensi dan masalah yang menjadi tantangan dalam perancangannya. Gedung Opera sydney bisa dikatakan sebuah karya megah dan sukses yang ada ditahun 1988, Gedung Opera Sydney dapat menjawab tantangan-tantangan terhadap konteks tempat, bentuk dan fungsi. 


       sumber : 
https://id.wikipedia.org/wiki/Gedung_Opera_Sydney
http://aribfarraswahdan.blogspot.co.id/2013/02/gedung-opera-sydney-sydney-new-south.html
https://www.wisatania.com/opera-house-sidney
http://daulatpane.blogspot.co.id/2016/03/gedung-opera-sydney-nama-gedung-opera.html

NAMA                  : NOFAL RIAN
KELAS                 : 4TB02
NPM                     : 26313483
MATKUL              : KRITIK ARSITEKTUR
TUGAS                : TUGAS KE1

Rabu, 12 Oktober 2016

KRITIK ARSITEKTUR

Objek : Mall Margocity
Lokasi : Jalan Margonda Raya kota DepokJawa BaratIndonesia,


                                         Sumber : google image                                               
MargoCity adalah salah satu pusat perbelanjaan di kota DepokJawa BaratIndonesia, yang diresmikan pada bulan Maret 2006.
Mall ini berlokasi di Jalan Margonda Raya dan berada tepat di seberang mal lainnya, Depok Town Square. MargoCity memiliki luas area 9,2 hektar dan berada di bawah bendera grup Djarum. Mal ini dibangun oleh PT Puri Dibya Property. Tepat di samping margo city depok ini ada sebuah rumah belanda yang sampai saat ini masih di jadikan museum.

Sumber : google image
Dengan mahkota besi yang terpelintir dan meliuk di atapnya, Margo City Square tampil unik di Kota Depok. Dan bukan cuma berfungsi sebagai mall dan pusat perbelanjaan, Margo City Square juga merupakan pusat olahraga, karena ada arena futsal, lapangan basket dan juga jogging track. Hadir sejak Maret 2006, area mall Margo City terbilang luas, mencapai 67.000 meter persegi, dan terdiri atas 4 lantai. Adapun total lahannya mencapai 7,5 hektar.  Boleh jadi karena berada di depan Depok Town Square (Detos), dan agar tak rancu, orang lebih suka menyebut Margo City Square sebagai Margo City saja. Dan belakangan, Margo City Square pun lebih suka menyebut dirinya dengan sebutan Margocity: kata Margo dan City digabung. Dan tulisan besar seperti itu pula yang kini bertengger di atap mall. Terkadang ia disebut juga sebagai Margocity Mall.


Kritik tentang margocity mall

Dalam melakukan kritik arsitektur banyak metode yang dapat digunakan, untuk mengkritisi bangunan publik yaitu margocity yang terdapat di depok, saya menggunakan metode normatif.

Sumber : google image
Kubah yang secara visual sanggat menarik dan memiliki nilai estetika pada bangunan atau kubah pada margocity menimbulkan kesan menjadi sebuah tanda yang ikonik pada bangunan tersebut. Dimana kita hanya memikirkan atau menikmati kubah tersebut dengan sekilas, atau yang maksudnya tidak melihat lebih dalam tentang fungsi dan bagaimana kubah tersebut berfungsi serta nilai lain yang terkandung selain nilai estetis.






Sumber : google image
Struktur kubah tersebut tidak berdiri Sendiri. dia ditopang oleh kolom dibawahnya. Yang berarti struktur kubah yang tinginya hampir melebihi tinggi massa bangunan tidak mampu untuk berdiri sendiri..melainkan ditopang atau menempel pada kolom dibawahnya











Sumber : google image
Bila dibandingkan dengan struktur pada bangunan seperti ini, gedung perkantoran yang dibangun oleh Sheppard Robson Architecture Firm di daerah River Thames, Soutbank, Inggris, bangunan ini tidak hanya memliki nilai estetiis tetapi juga fungsional dan modern









      
Kesimpulan

Maka kesimpulan yang saya dapat berikan dengan niat tidak untuk mengkritik karena pada dasarnya saya mengapresiasi bangunan dan ide untuk membangun kubah yang ada pada margocity, saya ingin mengatakan bahwa kubah yang terdapat pada margocity terlalu emosional dengan menghiraukan nilai efektif dan efisiensi struktur tersebut. Namun apabila misalnya struktur kubah langsung ditarik dari bawah atau sekaligus menjadi sturktur kolom pada bangunan maka akan memiliki nilai estetis tinggi dan efisiensi.

Sumber :


NAMA                  : NOFAL RIAN
KELAS                 : 4TB02
NPM                     : 26313483
MATKUL              : KRITIK ARSITEKTUR
TUGAS                : TUGAS KE1

Rabu, 13 April 2016

LINGKUNGAN INCHEON TRI-BOWL

TRI-BOWL





  • Architects

  • Location

    : Incheon, South Korea
  • Area

    : 2.869 sqm (Building), 12.300 sqm (Site)
  • Project Year

    : 2010


  • - Lingkungan di Incheon Tri - Bowl


    Songdo di Incheon berada di bawah air sekitar satu dekade yang lalu sampai proyek reklamasi pada tahun 2003 menciptakan sebuah kota modern yang dirancang untuk zona ekonomi bebas model setelah Dubai, Shanghai dan Singapura. Hari ini, kanal membagi kota, berjalan di sepanjang gedung pencakar langit ultra-modern. kota menjadi lebih menarik di malam hari, bersinar dari menyala bangunan dan lampu jalan. Ini adalah beberapa tempat terbaik untuk menikmati kota di malam hari.




     Kota masa depan. Anda mungkin telah melihat kota-kota seperti di film, itu bukan mimpi itu nyata. Mengapa kita menyebutnya sebagai kota masa depan? Ini ditargetkan untuk mendapatkan energi hijau dengan tersedia di alam dan energi non polusi. Dilengkapi dengan teknologi baru dan kenyamanan. Ini telah semuanya.Sarapan kota baru yang dibangun di Incheon, barat Seoul.



     Songdo IBD adalah lebih dari sebuah kota hub internasional; itu adalah tujuan ramah lingkungan dengan segudang taman dan ruang hijau publik dimasukkan ke dalam desain. Central Park adalah pusat dari Songdo IBD rencana ruang hijau. pemandangan rimbun ini adalah surga yang tenang di tengah-tengah, kota yang berkembang ramai.

     Penanaman vegetasi di atap puncak akan mengurangi strom limpasan air. Hal ini juga akan menyerap panas matahari dan menggunakannya untuk fotosintesis, pendingin udara sekitarnya.

    Pengunjung berjalan-jalan di footbridges, menikmati patung dan seni. jalur berjalan menenun jalan mereka di taman. Sebuah taksi air menyediakan cruise santai menyusuri kanal air laut yang mengalir melalui taman. Selain fungsi rekreasinya, kanal air laut juga berkontribusi terhadap ekosistem perkotaan, menyegarkan setiap 24 jam.

    Songdo Central Park mencakup akuarium, lapangan golf, rumah sakit internasional, prasekolah dan sistem kanal yang mirip dengan Venesia. Museum Internasional Songdo, terletak di dalam taman, akan membangun, melestarikan dan mendokumentasikan koleksi seni permanen.



    TRI Bowl, dibangun untuk merayakan 2009 Incheon global Pameran & Festival, telah dibangun di atas total 2764m² lahan dengan tiga lantai di atas tanah dan satu di bawah tanah. Hal ini terletak di sebelah stasiun Park Central Exit # 4 di 24-6 Songdo-dong, Yeonsu-gu, Incheon Metropolitan City (sekitar 12,300m²). Dinding eksterior Tri-Bowl telah ditutup dengan aluminium untuk memberikan kecanggihan perkotaan. Tiga mangkuk bentuk mewakili 'langit (bandara)', 'laut (pelabuhan)', dan 'tanah (lalu lintas jaringan metropolitan). Selain itu, mereka mewakili '(bisnis) Songdo', 'Cheongna (rekreasi)', dan 'Yeongjong (logistik)'.


     #sumber : http://www.freeendlessinfo.com/2012/05/future-city-songdo-central-park-koreanation-to-watch/#.Vw8d5eY57IU
     http://www.archdaily.com/190720/incheon-tri-bowl-iarc-architects

    Jumat, 29 Januari 2016

    Tugas 4 (Hukum dan pranata pembangunan) # faktor penghambat pembangunan kontruksi

    Nofal Rian | 3tb02 | 26313483 (tugas 4)

    Abstract

    Suksesnya sebuah proyek konstruksi sangat tergantung dari kerja sama antara pihak-pihak yang terlibat didalamnya, yaitu pemilik bangunan, kontraktor dan perencana proyek. Banyal factorfaktor yang dapat menghambat pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi. Keberhasilan melaksanakan proyek konstruksi tepat pada waktunya tanpa ada suatu hambatan yang berarti dalam pelaksanaannya adalah salah satu tujuan terpenting. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui factor-faktor prnghambat pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi . Penelitian ini menggunakan metode kuisioner untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Penyebaran kuisioner ditujukan kepada konsultan dan kontraktor yang ada di Sulawesi Tengah. Metode analisis digunakan adalah nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi. Dari hasil penelitian diketahui bahwah urutan faktor penghambat pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi adalah faktor diluar kemampuan kontraktor, faktor peralatan, faktor materi.

    Penyebab Hambatan Proyek
        Proses pengendalian proyek sangat penting, namun tidak jarang pada
    waktu pelaksanaaannya tidak berjalan sesuai rencana. Berdasarkan pengalaman- pengalaman faktor penghambat pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi harus diperhitungkan dan dipertimbangkan secara matang jika proyek akan dilaksanakan (Joyosukarto, 2006).
    Dalam pengalaman-pengalaman tersebut dapat disimpulkan faktor-faktor
    penghambat pengendalian proyek:
    a. Ketidakjelasan pendefinisian proyek
         Pada proyek dengan ukuran dan kompleksitas besar, yang melibatkan banyak
         organisasi dan banyak kegiatan yang saling terkait, maka timbul maslah kesulitan
         koordinasi dan komunikasi. Kesulitan dapat pula timbul karena kerumitan pendefinisian
         struktur organisasi proyek yang dibuat oleh perencana.
           b. Koordinasi dan komunikasi
        Koordinsasi dan komunikasi yang tidak kantinyu dan tidak melibatkan organisasi yang
        terlibat akan mengakibatkan kesalahan informasi  sehingga informasi yang disampaikan
        tidak tepat.
           c. Faktor tenaga kerja
        Sumber daya manusia non teknis dalam hal ini pengawas atau instruktur kurang ahli
        dibidangnya atau kurang berpengalaman dapat menyebabkan proyek menjadi tidak
        efektif dan kurang akurat. Demikian pula kualitas sumber daya manusia lainnya yang
        terlibat dalam proyek konstruksi.
          d. Faktor pendanaan
                   Adanya krisis ekonomi dan kurang kuatnya institusi pendanaan mengakibatkan
                   kegiatan konstruksi mengalami keterlambatan.
          e. Pemasokan barang/material
        Pemasokan barang harus tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.

          f. Pengadaan peralatan
              Pengadaan peralatan konstruksi harus sesuai waktu kedatangannnya dengan bahan
              material yang akan menggunakan peralatan. 


          g. Faktor disain
        pekerjaan gambar (drawing) sudah harus siap dan telah disetujui oleh institut/personil
        yang berkompoten.
          h. Faktor keamanan
            Faktor keamanan di lingkungan lokasi proyek konstruksi harus diperketat untuk
            menghindari penjarahan yang dilakukan oleh penduduk disekitar lokasi yakni dengan
            meningkatkan jumlah anggota satuan pengaman.
           i. Pengembangan komunitas (community development)
             Perlunya sosialisasi dan perekrutan tenaga kasar untuk menghindari dan mengurangi
             premanisasi dilokasi sekitar proyek.
         
           j. Faktor infrastruktur
          Infrastruktur sudah harus disiapkan dan dibenahi sebelum material maupun
          peralatan-peralatan berat datang. 

        #sumber : http://e-journal.uajy.ac.id/1507/