Rabu, 12 Oktober 2016

KRITIK ARSITEKTUR

Objek : Mall Margocity
Lokasi : Jalan Margonda Raya kota DepokJawa BaratIndonesia,


                                         Sumber : google image                                               
MargoCity adalah salah satu pusat perbelanjaan di kota DepokJawa BaratIndonesia, yang diresmikan pada bulan Maret 2006.
Mall ini berlokasi di Jalan Margonda Raya dan berada tepat di seberang mal lainnya, Depok Town Square. MargoCity memiliki luas area 9,2 hektar dan berada di bawah bendera grup Djarum. Mal ini dibangun oleh PT Puri Dibya Property. Tepat di samping margo city depok ini ada sebuah rumah belanda yang sampai saat ini masih di jadikan museum.

Sumber : google image
Dengan mahkota besi yang terpelintir dan meliuk di atapnya, Margo City Square tampil unik di Kota Depok. Dan bukan cuma berfungsi sebagai mall dan pusat perbelanjaan, Margo City Square juga merupakan pusat olahraga, karena ada arena futsal, lapangan basket dan juga jogging track. Hadir sejak Maret 2006, area mall Margo City terbilang luas, mencapai 67.000 meter persegi, dan terdiri atas 4 lantai. Adapun total lahannya mencapai 7,5 hektar.  Boleh jadi karena berada di depan Depok Town Square (Detos), dan agar tak rancu, orang lebih suka menyebut Margo City Square sebagai Margo City saja. Dan belakangan, Margo City Square pun lebih suka menyebut dirinya dengan sebutan Margocity: kata Margo dan City digabung. Dan tulisan besar seperti itu pula yang kini bertengger di atap mall. Terkadang ia disebut juga sebagai Margocity Mall.


Kritik tentang margocity mall

Dalam melakukan kritik arsitektur banyak metode yang dapat digunakan, untuk mengkritisi bangunan publik yaitu margocity yang terdapat di depok, saya menggunakan metode normatif.

Sumber : google image
Kubah yang secara visual sanggat menarik dan memiliki nilai estetika pada bangunan atau kubah pada margocity menimbulkan kesan menjadi sebuah tanda yang ikonik pada bangunan tersebut. Dimana kita hanya memikirkan atau menikmati kubah tersebut dengan sekilas, atau yang maksudnya tidak melihat lebih dalam tentang fungsi dan bagaimana kubah tersebut berfungsi serta nilai lain yang terkandung selain nilai estetis.






Sumber : google image
Struktur kubah tersebut tidak berdiri Sendiri. dia ditopang oleh kolom dibawahnya. Yang berarti struktur kubah yang tinginya hampir melebihi tinggi massa bangunan tidak mampu untuk berdiri sendiri..melainkan ditopang atau menempel pada kolom dibawahnya











Sumber : google image
Bila dibandingkan dengan struktur pada bangunan seperti ini, gedung perkantoran yang dibangun oleh Sheppard Robson Architecture Firm di daerah River Thames, Soutbank, Inggris, bangunan ini tidak hanya memliki nilai estetiis tetapi juga fungsional dan modern









      
Kesimpulan

Maka kesimpulan yang saya dapat berikan dengan niat tidak untuk mengkritik karena pada dasarnya saya mengapresiasi bangunan dan ide untuk membangun kubah yang ada pada margocity, saya ingin mengatakan bahwa kubah yang terdapat pada margocity terlalu emosional dengan menghiraukan nilai efektif dan efisiensi struktur tersebut. Namun apabila misalnya struktur kubah langsung ditarik dari bawah atau sekaligus menjadi sturktur kolom pada bangunan maka akan memiliki nilai estetis tinggi dan efisiensi.

Sumber :


NAMA                  : NOFAL RIAN
KELAS                 : 4TB02
NPM                     : 26313483
MATKUL              : KRITIK ARSITEKTUR
TUGAS                : TUGAS KE1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar